Banjir

Selasa, 04 Juni 2013



kelebihan dan kelemahan jaringan kabel dan nirkabel
Keunggulan jaringan nirkabel:
1. Mobilitas
- Bisa digunakan kapan saja.
- Kemampuan akses data pada jaringan wireless itu real time, selama masih di area hotspot.
2. Kecepatan Instalasi
- Proses pemasangan cepat.
- Tidak perlu menggunakan kabel.
3. Fleksibilitas Tempat
- Bisa menjangkau tempat yang tidak mungkin dijangkau kabel.
4. Pengurangan anggaran biaya
5. Jangkauan luas
Kelemahan jaringan nirkabel :
1. Transmit data 1-2 Mbps, sedangkan jika menggunakan kabel akan lebih cepat.
2. Alatnya cukup mahal.
3. Propagansi Radio ( Interferensi Gelombang )
yaitu perpaduan dua gelombang yang mengacaukan jaringan wireless.
4. Kapasitas jaringan terbatas.
5. Keamanan data kurang terjamin.
6. Intermittence ( sinyal putus-putus )
kelebihan jaringan kabel
1. Relatif murah
2. Tingkat keamanan relatif tinggi (karena terhubung langsung serta terpantau hubungannya).
3. Performa/Stabilitas jaringan dan bandwith yang lebih tinggi dan lancar
4. Reliabilitas
kelemahan jaringan kabel
1. Kurang fleksibel jika ada ekspansi.
2. Mobilitas yang kurang
3. Wired lan harus di tempatkan di tempat yang aman
4. Security pada wired lan akan hilang pada saat kabel jaringan di potong atau ditap.

Tugas Jaringan Nirkabel  Selamet Nurwahid

Untuk Download Silakan Klik Link Di bawah Ini
GANGGUAN-GANGGUAN DALAM JARINGAN NIRKABEL
 
Teknologi nirkabel memang bagus untuk menghubungkan antara daerah yang jauh. Namun, teknolgi ini mempunyai kelemahan, khususnya dalam hal security. Umumnya, gangguan yang sering dijumpai dalam teknologi WiFi antara lain :
1) Insertion Attacks, yang dapat menyerang jaringan dengan memasukan sesuatu tanpa ijin.
2) interception and monitoring Wireless traffic, berupa pengiriman pesan/data dengan cara menyiarkannya (broadcasting) ke dalam jaringan. Gangguan model ini umumnya dikenal dengan beragam istilah antara lain, Wireless Sniffer, Hijacking The Session, Broadcast Monitoring, ArpSpoof Monitoring and Hijacking, dan BaseStation Clone (Evil Twin).f
3) Misconfiguration, yang dapat disebabkan oleh ketidakpahaman pengguna, atau ketidaktersediaan blue-print jaringan. Bisa juga karena cacat fisik hardware.
4) Client to Client Attacks, dengan memanfaatkan fasilitas filesharing atau menggunakan service TCP/IP.
5) Denial of Service (DoS) berupa pengiriman file seperti virus yang dapat mencatat aktivitas user untuk mendapatkan data (Hybrid Threats).
6) interferensi yang mengakibatkan jaringan tidak dapat digunakan. Hal ini karena WiFi mengunakan frekuensi 2,4 GHz yang tidak memerlukan lisensi dari pemerintah dan access point WiFi dapat dibeli dengan bebas. Wajar jika interferensi dimungkinkan karena sifat jaringan yang bebas ini.

Senin, 03 Juni 2013

Jenis Jaringan Komputer


Jenis Jaringan Komputer
            Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua klasifikasi yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi yaitu jaringan broadcast dan jaringan point-to-point.
            Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan mencek field alamat. Bila paket tersebut ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan memproses paket itu, bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin tersebut akan mengabaikannya.
            Jaringan point-to-point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui banyak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma route memegang peranan penting pada jaringan point-to-point.
            Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis cenderung memakai broadcasting, sedangkan jaringan yang lebih besar menggunakan point-to-point.